Aku, Gue, dan Saya
Dalam
hal ini memang sepele, tapi kadang mungkin ada beberapa orang yang ga
enak, tersinggung atau yang lainnya ketika mereka mendengar orang
disekitarnya berbicara, atau bercerita pake kata ganti dari salah satu
kata tersebut. Maka dari itu saya akan membahasnya sedikit berdasarkan
pengalaman dan pandangan saya.
Pertama, 'Aku'
Jujur
dulu saya sering banget pake kata 'aku', tapi entah mengapa ada niat
dan berusaha mengubahnya menjadi saya, dan alhamdulillah bisa bertahan
sampai sekarang. Oke saya bahas dulu tentang aku.
Pada awalnya pun saya ga ngerti kenapa dan ada apa sih dengan kata 'Aku'. Nah sejak ada beberapa teman yang menggunakan kata saya, muncul-lah pertanyaan, kok mereka pake kata 'saya'? Akhirnya saya bertanya dan jawabannya karena mereka sudah dibiasakan oleh gurunya sejak SMP kalo kata 'Aku' itu sedikit tidak sopan dan bermakna egois seperti halnya dengan ucapan kepala sekolah SMA saya. Selain itu, takutnya terbawa sampai tua, susah dihilangkan dan malah diejek atau menghasilkan dampak lainnya. Sejak saat itu akhirnya saya pun mencoba dan alhamdulillah bertahan sampai sekarang.
Pada awalnya pun saya ga ngerti kenapa dan ada apa sih dengan kata 'Aku'. Nah sejak ada beberapa teman yang menggunakan kata saya, muncul-lah pertanyaan, kok mereka pake kata 'saya'? Akhirnya saya bertanya dan jawabannya karena mereka sudah dibiasakan oleh gurunya sejak SMP kalo kata 'Aku' itu sedikit tidak sopan dan bermakna egois seperti halnya dengan ucapan kepala sekolah SMA saya. Selain itu, takutnya terbawa sampai tua, susah dihilangkan dan malah diejek atau menghasilkan dampak lainnya. Sejak saat itu akhirnya saya pun mencoba dan alhamdulillah bertahan sampai sekarang.
Kedua, 'Gue'
Sudah sejak lama berhasil menggunakan kata 'saya', kemudian muncul-lah niat menggunakan kata 'gue' akibat seringnya blogwalking sana-sini karena banyaknya para blogger yang menggunakannya. Ketika saya baca memang sangat biasa untuk didengar para kaum muda dan bisa membuat suasana keakraban.
Namun, ketika saya pernah mencoba kata ini pada post pertama saya, ada beberapa orang yang bilang saya tidak pantas menggunakannya. Ya kalo dipandang dari yang sudah mengenal kita pasti berkata seperti itu, tapi jika yang tidak tau pasti biasa aja.
Pada akhirnya saya mengubahnya, karena lama kelamaan ketika membacanya berulang-ulang, ternyata memang tidak pantas untuk saya. Lagipula menurut saya kata gue itu hanya cocok untuk orang yang berasal dari kota Jakarta dan sekitarnya (jabodetabek) atau mungkin buat kalangan anak muda elit gaul yang hanya bisa digunakan dalam suasana tertentu. Maka dari itu saya memutuskan untuk tidak menggunakannya lagi, meskipun banyak sekali teman dikampus yang menggunakannya, saya tetap menggunakan kata 'saya' untuk membalasnya, karena mungkin itulah ciri saya.
Oh iya, saya juga pernah mendengar cerita seorang teman, sejak dia masuk kuliah dia jadi terbiasa menggunakan kata 'gue' dan terdengar oleh orang tuanya, alhasil ortunya tidak suka. Pada saat itu pula teman tersebut berusaha untuk kembali ke cirinya.. Jadi, intinya menurut saya kata 'gue' itu cocok-cocokkan sih, kalo udah biasa pake ya ga masalah.
Namun, ketika saya pernah mencoba kata ini pada post pertama saya, ada beberapa orang yang bilang saya tidak pantas menggunakannya. Ya kalo dipandang dari yang sudah mengenal kita pasti berkata seperti itu, tapi jika yang tidak tau pasti biasa aja.
Pada akhirnya saya mengubahnya, karena lama kelamaan ketika membacanya berulang-ulang, ternyata memang tidak pantas untuk saya. Lagipula menurut saya kata gue itu hanya cocok untuk orang yang berasal dari kota Jakarta dan sekitarnya (jabodetabek) atau mungkin buat kalangan anak muda elit gaul yang hanya bisa digunakan dalam suasana tertentu. Maka dari itu saya memutuskan untuk tidak menggunakannya lagi, meskipun banyak sekali teman dikampus yang menggunakannya, saya tetap menggunakan kata 'saya' untuk membalasnya, karena mungkin itulah ciri saya.
Oh iya, saya juga pernah mendengar cerita seorang teman, sejak dia masuk kuliah dia jadi terbiasa menggunakan kata 'gue' dan terdengar oleh orang tuanya, alhasil ortunya tidak suka. Pada saat itu pula teman tersebut berusaha untuk kembali ke cirinya.. Jadi, intinya menurut saya kata 'gue' itu cocok-cocokkan sih, kalo udah biasa pake ya ga masalah.
And the last, ketiga, 'Saya'
Inilah
kata akhir pilihan saya, saya sering dibilang bahasanya so baku lah, so
berwibawa atau so bijak lah, dan lain sebagainya. Ya saya hanya mau
bilang kepada semua yang bilang begitu, saya menggunakannya karena
adanya suatu alasan, salah satunya yaitu kenyamanan. Kenapa nyaman, toh
samasama aja? Saya nyaman karena saya tidak mau terbiasa dengan
kata-kata tersebut sampai tua yang membuat saya dipandang tidak sopan,
dan lain-lain oleh orang lain, khususnya yang lebih tua daripada saya,
selain itu adanya sikap konsisten untuk menggunakan hanya satu kata
ganti saja, itulah alasannya.
Nah, saya kasih tau lagi, ini post bukan bermaksud menyalahkan siapa pun tapi ini hanya berbagi pengalaman saja takutnya ada yang memiliki rasa ketidaknyamanan dengan kata-kata tersebut atau merasa pernah tersinggung, bahkan pernah dianggap tidak sopan, kalau tidak ya alhamdulillah jalani saja. Saran saya, itu kembali lagi ke diri sendiri mau menggunakan yang mana. Intinya tentang kenyamanan, kalian nyaman pake yang mana itu pilihan kalian. Tidak lupa juga kita harus saling mengerti dan menghormati satu sama lain. Sekali lagi maaf kalo ada yg tersinggung ini hanya sekedar berbagi pengalaman, dan terima kasih atas perhatiannya! Bye! :)
Nah, saya kasih tau lagi, ini post bukan bermaksud menyalahkan siapa pun tapi ini hanya berbagi pengalaman saja takutnya ada yang memiliki rasa ketidaknyamanan dengan kata-kata tersebut atau merasa pernah tersinggung, bahkan pernah dianggap tidak sopan, kalau tidak ya alhamdulillah jalani saja. Saran saya, itu kembali lagi ke diri sendiri mau menggunakan yang mana. Intinya tentang kenyamanan, kalian nyaman pake yang mana itu pilihan kalian. Tidak lupa juga kita harus saling mengerti dan menghormati satu sama lain. Sekali lagi maaf kalo ada yg tersinggung ini hanya sekedar berbagi pengalaman, dan terima kasih atas perhatiannya! Bye! :)
Supeerrrr duperrr sepakat sama isi dari tulisan di atas, mungkin 'gue' juga punya pengalaman yang sama dalam kata ganti untuk diri sendiri, gue kebetulan pernah pake semuanya juga,
BalasHapus1. Aku = itu HANYA digunain seputar cerita fiksi untuk tokoh cewe biar lebih santai aja sih kesannya kalau cewe itu ngomong
2. Saya = itu juga digunain di cerita tapi untuk tokoh cowo biar lebih sedikit berkarisma karena kata 'Saya' tuh punya kharisma tersendiri untuk penyebutnya, tapi ini juga suka gue pake dalam kehidupan sehari-hari
3.Gue = di dalam dunia Blogger gue sering banget make kata itu, biar lebih santai dan akrab aja sih, tapi di dalam dunia nyata, ada beberapa golongan yang gue gue rasa gue ga pantes ngomong 'gue' mungkin karena sebuah kebiasaan juga yang emang ngerasa ga pas sehingga timbul rasa canggung ketika mengucapkannya
Daaaan, gue pun pernah kepikiran buat nulis artikel persis seperti ini, tapi ga pernah terealisasikan, hanya angan belaka, overall gue suka artikelnya :D
Wah terima kasih banyak apresiasinya.Pendapat dan aspirasinya juga bisa bermanfaat :D
HapusSiaaaap, sama-sama :)
BalasHapusSaya mah ga bisa pake 'gue', suka diketawain, logatnya ga sesuai.
BalasHapusKata ganti lainnya adalah pake nama kita langsung.
Nah logat juga bisa pengaruh. Ya apa adanya ajalah yang nyaman.
Hapus