Menuju Tak Terbatas dan Melampauinya

Banyak orang berpikir bahwa segala hal memiliki keterbatasan. Tapi sebenarnya masih ada beberapa orang yang percaya bahwa keterbatasan itu tidak ada. Ya orang itu adalah manusia yang memiliki jiwa pantang menyerah.

Hal ini diawali dari cerita masa lalu dan dilihat dari waktu sekarang.

Dulu, saya tidak terlalu senang dengan pelajaran mengarang, ataupun menulis suatu cerita. Bahkan untuk menulis pantun atau puisi pun saya meminta bantuan teman. Mungkin hanya satu yang menarik yaitu menggambar. Tapi lambat laun melalui proses yang cukup panjang, saya mulai belajar menulis dari satu informasi ke suatu cerita, contohnya seperti yang sedang saya lakukan sekarang. Semua ini tidak dapat terjadi jika kita tidak mau mencoba, berlatih, bahkan memaksakan diri sendiri untuk melawan rasa malas seperti membatasi diri sendiri untuk melakukan sesuatu.

Kejadian itu pun baru saya sadari ketika sedang diam termenung tanpa ingin melakukan apapun. Padahal setelah dipikir-pikir kamu akan merasa rugi karena sudah melewatkan waktu dimana dapat menghasilkan suatu karya yang mungkin menurut orang lain menakjubkan.

Adapun hal serupa dengan itu, dulu saya tidak ingin sama sekali mencoba untuk bernyanyi, tapi sekarang terkadang ketika sedang melakukan apapun secara spontan mulut bergumam tanpa ada rasa ingin menahannya. Semua itu pun tidak terjadi dengan sendirinya, mungkin terjadi karena suatu paksaan semata.

Selain kedua hal tersebut, masih banyak hal-hal yang serupa. Tapi ada satu hal lagi yang dapat mengganggu semuanya meskipun telah terjadi dan kamu telah memilikinya sejak lama. Hal itu adalah sikap membatasi diri sendiri yang lain. Tau apa? Saya sebut ini sikap merasa puas atas bakat yang telah dimiliki. Contohnya tidak ingin mencoba mengasah kemampuannya menjadi lebih dari sebelumnya. Atau tidak berusaha konsisten untuk memanfaatkan bakatnya, dimana mungkin ada orang lain diluar sana yang memiliki bakat serupa, tapi ia selalu mengasahnya tanpa pernah merasa puas.

Jika kalian semua seperti itu, kalian akan tertinggal dengan yang lainnya. Bahkan mungkin saja ada seseorang yang menginginkan bakat kalian sedang berusaha mencoba melakukannya tanpa menyerah. Selain itu kalian bisa mencari bakat-bakat lain yang belum ditemukan tanpa membatasi diri sendiri. Maka dari itu, berhentilah membatasi diri sendiri, dan mari bersama-sama

"Menuju Tak Terbatas dan Melampauinya!"
sumber

8 komentar:

  1. Nggg, kalau saya sih sebagai orang matematika memandang bahwa manusia itu adalah sesuatu entitas yang terbatas. Ada batas bawah dan ada batas atasnya. Semisal usia itu batas atas. Buat saya, manusia nggak akan mungkin bisa melampaui batas-batas yang dimilikinya. Tapi manusia bisa berusaha sehingga mendekati batas-batas tersebut. Kalau dalam matematika ini disebut konvergensi.

    Pada akhirnya manusia hanya bisa berusaha, berusaha, dan terus berusaha. Sadar atau tidak sadar, sebetulnya setiap manusia sudah tahu kok batasan-batasan yang dimilikinya, yaitu sesuatu yang tidak mungkin diubah (atau berubah sedikit namun tidak signifikan) meskipun ia sudah berusaha sekuat tenaga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pendapat tersebut tidak saya salahkan. Mungkin itu bahasannya terlalu luas ya. Sedangkan apa yang saya bahas pun hanya pada inti bakat dan usaha saja, bukan mengenai yang lainnya. Apalagi jika dilihat dari keterbatasan antara pencipta dan makhluknya. Itu sangat terlalu jauh. Yang ingin saya sampaikan disini hanya supaya semua orang jangan pernah menyerah dengan mudahnya tanpa mencoba terlebih dahulu, serta tidak pernah melakukan apapun padahal menginginkan kesuksesan.

      Meskipun ia tau akan keterbatasannya, tapi apa salahnya untuk mencoba untuk tau semuanya? Ya seperti mencari bakat terpendamlah. Got it? Oh iya satu lagi, keajaiban itu ada jika kita percaya kepadaNya dan kepada diri sendiri juga kok. Lihat saja sisi positifnya. Jangan terlalu dianggap serius, bersenang-senanglah.

      Hapus
  2. Terkadang lingkungan mempengaruhi impian kita neng ,,

    BalasHapus
  3. Hmm. Kutipan favoritku nih. Setuju banget kalau "menuju tak terbatas dan melampauinya" itu kayak ngajak keluar dari 'zona nyaman' untuk jadi lebih baik dan makna 'melampaui batas' itu kayak semacam 'yang tadinya ga bisa, jadi bisa'. Mantab deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoi! Pemikiran saya akhirnya ada yang ngerti juga hehe

      Hapus
  4. Terus berikhtiar beramal sampai maut

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.