Balada Kepo

KEPO
Knowing Everything Particular Object
Ingin Mengetahui Segala tentang Hal Khusus 
 
Sejak istilah kepo ini ada, semuanya menjadi terasa ribet. Sedikit bertanya dibilang "ih kepo", sedikit memandang "kepo deh". Memang dunia ini telah berubah sejak negara api menyerang istilah kepo ini ada di Indonesia, terutama dilihat dari sudut pandang sosial. Sehingga untuk mengajukan pertanyaan biasa saja menjadi cukup sulit.

Bicara mengenai kepo, singkatnya arti dari kepo ini adalah ditujukan untuk orang yang memiliki minat untuk mengetahui sesuatu secara berlebihan. Kembali lagi ke hukum dasar, bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Namun, jika dilihat dari sudut pandang ilmu pengetahuan, hal ini sangat bagus dimana ditujukan untuk seseorang yang haus akan pengetahuan baru. Lain halnya dengan penggunaan kepo saat pertama muncul, karena istilah tersebut kebanyakan sudah diadaptasi sebagai bahasa gaul anak muda.

Terminologi istilah kepo ini sebenarnya diadaptasi dari bahasa daerah Hokkian (China) yaitu Kay-Poh. Kemudian menjadi kata serapan di Bahasa Singlish (Singaporean English). Sebenarnya istilah ini awalnya tidak ditujukan untuk memberikan kesan negatif. Namun, karena lebih sering digunakan oleh kalangan muda (notabene emosinya labil), istilah tersebut terlihat memiliki kesan negatif.

Oke. Mungkin diantara kalian sudah sangat mengetahui betul mengenai istilah tersebut, namun itu hanyalah sebagian kecil pembuka dari saya. Karena ada hal yang mungkin masih membuat saya terkejut dan bergumam "mimpi apa saya semalam?".

Daripada penasaran, saya akan mulai bercerita..

Tepatnya pada tanggal 24 Maret 2016, ya hari Kamis kemarin saya mengalami suatu peristiwa yang membuat saya tercengang. Pasalnya saya harus bersyukur atau tindakan apa yang harus diambil. Tapi memang segala sesuatu dibalik semuanya pasti ada pesan tersirat yang bisa diambil (hikmah).

Hari itu, berjalan seperti biasanya. Ya, transportasi satu-satunya yang mengantar saya pergi ke kampus cukup terlambat datang. Namun hal itu bukan masalah besar, meskipun saya memiliki trauma karena telah terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan.

Singkat cerita, karena waktu keterlambatan tersebut, penumpang dalam transportasi penuh, sehingga saya duduk di atas mesin bis. Pak supir dan kondekturnya pun bisa dikatakan baik dalam melakukan pekerjaannya.

Sesaat setelah memasuki jalan tol, di bagian kanan tepatnya jalur menuju Bandung mengalami kemacetan yang sangat panjang. Ternyata jalan tersebut tertutup truk yang terguling, sehingga kendaraan tidak dapat lewat.

Namun tiba-tiba didepan ada sebuah mobil yang terlihat berjalan tidak biasa, dimana ia secara mendadak mengurangi kecepatannya dan berhenti tiba-tiba. Hal ini membuat Pak supir terkejut, pasalnya berada di jalur kanan yang memang ditujukan untuk transportasi yang ingin berjalan lebih cepat. Keterkejutan Pak supir ini membuat ia harus menginjak pedal rem di bawah kakinya secara mendadak, sehingga membuat para penumpang kaget dan terjatuh (penumpang yang berdiri).

Begitupun dengan saya, yang notabene saya duduk lumayan dekat dengan Pak supir. Pemberhentian mendadak tersebut membuat kaca mobil (bagian belakang) di depan pecah total. Sungguh saya melihatnya dengan jelas dan hanya beberapa puluh centimeter mungkin bisa mengenai saya. Tidak hanya itu, bagian belakang mobil pun cukup penyok.


Pak Polisi pun datang menghampiri, dan Pak supir diberi kesempatan untuk mengantarkan penumpangnya terlebih dahulu. 

Saat saya melihat pemilik mobil keluar, ekspresi wajahnya itu tidak terlalu terlihat kaget ataupun marah, tapi terlihat bingung. Entah ia mengakui kesalahannya atau ada sesuatu yang mengganggu di pikirannya.

Kebanyakan orang saat itu mungkin memiliki presepsi bahwa pemilik mobil tersebut kepo dengan kecelakaan yang dilihat di jalur sebaliknya, sehingga hal itu membuatnya mengurangi kecepatan. Namun, secara keseluruhan sungguh tidak ada yang mengetahui sepenuhnya apa yang ada di pikiran pemilik mobil sampai dilakukan tindakan lanjut dengan pihak berwajib.

Hikmah dari peristiwa tersebut, sungguh saya bersyukur masih diberikan kesempatan untuk hidup oleh Allah SWT. Mungkin menurut orang Sunda "untung ga ada korban jiwa". Ya, orang Sunda sungguh tenang, segala sesuatunya masih ada hal menguntungan yang bisa diambil. Tapi memang harus bersyukur karena tidak adanya korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Segala sesuatu bisa saja terjadi, bagaimana dengan kendaraan di belakang bis jika tidak hati-hati?

Oke, pesan dari saya tolong saat berkendara selalu berhati-hati. Jangan sampai membuat orang sekitar mendapatkan getahnya. Selain itu, selalu mencoba menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, biar dingin pake es batu jangan lupa. Eh, bye!:))

Coba selalu syukuri segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupanmu!:-)

4 komentar:

  1. Kepo? stalking akun sosmednya dikit dibilang kepo juga nggak? hmm

    Sekarang mah apa-apa di bilang kepo, mau tahu sesuatu yang baru disebut kepo *halah* susah yah haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi!

      Yoi. Hidup semakin sulit di zaman secanggih ini.

      Hapus
  2. Ya ampun.. Itu serem sih. Gue kalo di dalem mobil mungkin udah gak bisa teriak saking paniknya. :o

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.