Doyannya Main Air

Sesuai janji, kali ini mari kita bahas mengenai beberapa destinasi wisata yang sempat saya singgung di tulisan sebelumnya, terutama di Jogja. Ternyata kebanyakan main air loh. Begitupun dengan kebanyakan masyarakat Indonesia pasti akan memilih liburan untuk bermain air, entah berenang, berendam ataupun ke pantai, terutama anak-anak.

Keluarga saya pun demikian, apalagi jika airnya hangat. Mereka tidak pernah bosan, padahal setiap hari bahkan dari kecil sudah sering bertemu dengan air. Selain menyenangkan, bermain air memang terkesan menenangkan. Bagi anak-anak bahkan dapat melatih panca indranya, dari pendengaran, penglihatan dan sentuhan, juga bisa memperkenalkan hal-hal baru.

Saya sendiri tidak terlalu senang berenang. Sebenarnya suka malas untuk persiapan dan setelahnya. Di samping itu, saya juga tidak terlalu mahir, dalam mengatur napas misalnya. Benar-benar penuh pertimbangan, antara cuaca dengan suasananya.

Berhubung tahun ini saya memutuskan ikut mudik ke Jogja setelah sekian lamanya, saya diajak kerabat rekreasi di sana. Cukup ke beberapa tempat yang dekat dengan tempat tinggal, yaitu Pantai Glagah Indah dan Bendungan (Waduk) Sermo dalam satu hari.

Pantai Glagah Indah letaknya di Provinsi Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo. Jika ingin mengunjungi dari kota bisa memakan waktu sekitar 1 jam. Tiket masuk per orangnya 6k, belum biaya parkir. Tapi menurut saya ini masih terbilang murah sekali.

Pantai Glagah Indah, Kulon Progo Yogyakarta

Pantai ini memiliki pemecah ombak unik berbentuk tetrapod dari beton. Ombak di sini cukup tinggi, bahkan ada pembatas garis kuning. Meskipun tetap saja banyak yang melanggar dan ingin menikmati pantai lebih dekat sambil bermain pasir, termasuk saya. Tapi ada penjaganya kok, yang siap memperingatkan jika kondisi gelombang sedang tinggi atau pengunjung bermain terlalu jauh. Lucunya, kebanyakan orang akan mendekati air dan sabar menunggunya, namun saat air mendekat refleks menjauh. Dasar manusia.

Pantai Glagah Indah, Kulon Progo Yogyakarta

Berhubung tempatnya kurang aman untuk berenang, disediakan juga beberapa kolam renang kecil untuk anak, letaknya dekat dengan yang menjajakan oleh-oleh dan makanan hidangan laut sepanjang jalan keluar masuk. Ada juga wahana perahu kayuh dan motor untuk dinaiki, dengan biaya 10k per orang.
Wahana Perahu di Pantai Glagah Indah, Jogja
Wahana Perahu di Pantai Glagah Indah
Makan Udang Tepung di Pantai Glagah Indah, Jogja
Menyantap Udang Tepung di Pantai
Lanjut ke Waduk Sermo. Lokasinya masih di daerah yang sama dengan Pantai Glagah, begitupun dengan biaya masuknya. Tempat ini memiliki ceritanya sendiri. Awalnya banyak penduduk tinggal di daerah ini, sampai diperintahkan pindah untuk pembangunan waduk yang mulai dijalankan tahun 1994, dan kemudian diresmikan Presiden Soeharto pada 20 November 1996.

Waduk Sermo, Kulon Progo Yogyakarta

Perpindahan tersebut termasuk makam para leluhur, terutama makam Mbah Sermo. Tetapi, isu ini masih simpang siur entah ikut juga dipindahkan atau tidak. Kabarnya makamnya berada di bawah waduk tersebut, dengan ditandai beberapa batu nisan yang ada di daratan kecil tepat di tengah waduk. Sayangnya saya tidak sempat mendokumentasikannya.

Perahu Wisata di Waduk Sermo

Saya memutuskan menaiki perahu di sana untuk mengelilingi bagian waduk, dengan biaya 10k per orang. Kapasitas untuk 1 perahu adalah 20 orang. Namun, menurut saya cukup membosankan, karena dijalankan sangat pelan, sehingga bagi saya terkesan tidak bergerak. Selain itu, ada juga beberapa yang menikmati waduk dengan memancing atau bermalam dalam tenda yang telah disediakan.

Memancing di Waduk Sermo

Esoknya, sebelum kembali ke Bandung, saya menyempatkan mengelilingi kota. Terutama melewati sekitar Jalan Malioboro, Alun-alun Jogja, dan istirahat sebentar di sekitar Masjid Gedhe Kauman (Masjid Raya Kesultanan Jogja) dengan parkir 3k untuk motor, dan 10k mobil. Perbedaannya sangat terlihat sekali, antara wisata di kabupaten dan kota. Cuaca yang panas, ramai lalu-lalang orang, dan jalanan pun cukup macet, apalagi saat itu hari Minggu.

Masjid Gedhe Kauman - Masjid Raya Kesultanan Daerah Istimewa Yogyakarta
Masjid Gedhe Kauman
Kemudian saat sudah di Bandung, kebetulan masih ada beberapa kerabat yang belum pulang ke kota masing-masing. Saya memanfaatkannya dengan ikut rekreasi bersama. Pilihan jatuh pada main air kembali. Tempatnya di Kampung Batu, cukup dekat dengan tempat tinggal, dan berhubung di antara kami memiliki beberapa kupon diskon 50% untuk tiket berenang. Yeay! Meskipun rencana ini dadakan, dengan berangkat sekitar jam 2 siang.

Oh iya, untuk jalanannya sendiri alangkah lebih baik pantau menggunakan aplikasi petunjuk arah. Soalnya, rutenya cukup membingungkan. Terlebih memasuki area pemukiman warga sekitar. Kuncinya saat telah memasuki kawasan hijau (sawah) berarti itu sudah hampir sampai.

Kampung Batu, Bandung

Biaya tiket masuk ke Kampung Batu per orang 10k dewasa dan 5k anak, dengan biaya parkir 5k mobil dan 2k motor. Setelah masuk kalian bisa memilih akan kemana, di antaranya outbond, atau wisata foto. Tetapi kami memilih untuk berenang di Tektona Waterpark (masih dalam kawasan Kampung Batu), dan harus mengeluarkan biaya lagi yaitu 50k per orang. Beruntungnya kami dapat potongan jadi hanya bayar 25k saja.
Loket Tektona Waterpark, Kampung Batu - Bandung
Loket Tektona Waterpark, Kampung Batu
Di sana terdapat 5-6 kolam, saya tidak ingat persis, yang pasti ada kolam arus, pantai buatan, kolam anak, kolam dari jatuhnya seluncur air, sama sepertinya ada satu lagi kolam untuk anak yang tidak sempat saya masuki. Untuk penyewaan ban air harganya 30k dengan cashback 10k (muat untuk 2 orang). Kami bermain di sana hingga tempatnya tutup yaitu jam 6 sore. Bahkan kami beberapa kali dihampiri petugas saat berfoto di sana untuk mengingatkan.

Pantai Buatan di Tektona Waterpark, Kampung Batu - Bandung
Pantai Buatan di Tektona Waterpark
Kolam Anak + Ember di Tektona Waterpark, Kampung Batu - Bandung
Kolam Anak
Saya jadi ingat, saat berenang seringkali memainkan tantangan atau hal lainnya. Beberapa di antaranya, mengejar bola, mencari barang di dalam air (koin/ikat rambut sejenisnya), lomba lari dalam air, lomba menahan napas terlama, bermain dengan saling memegang pundak (layaknya kereta/ular), dan yang mainstream ya lomba berenang.

Memang rasanya mengasyikan bermain air bersama, juga menenangkan. Berhubung sekarang sudah mau weekend lagi dan libur sekolah akan tiba, barangkali beberapa tempat tersebut bisa menjadi saran untuk dikunjungi. Tidak harus jauh kok.

Kalian sendiri suka memainkan tantangan apa saja saat bermain air?

9 komentar:

  1. makasih kak informasinya...
    mampir ke blog ana juga yaa

    BalasHapus
  2. Kalau saya suka naek prosotan yg jaraknya tinggi banget itu.. bener-bener mengasah adrenalin. Biar keliatan berani, padahal gemetaran. Muehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iya saya juga suka. Apalagi kalo ada temennya. Dari atas emang dagdigdug seperti ketakutan, tapi pas udah sampai air ketagihan atau bergumam "oh gitu aja". Dasar saya.

      Hapus
  3. Aku juga kurang suka renang :(
    Itu udang tepungnya bikin ngiler yawlahhh -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang enak dan murah, apalagi disantap dengan pemandangan apik ditemani angin sepoi-sepoi~
      Bikin aja, sepertinya mudah membuatnya.

      Hapus
  4. Kata sodarra saya memang banyak spot menarik sih di jogja...tapi saya blm pernah kesana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga ingin jelajah Jogja lagi lebih jauh.
      Kalau ada waktu lebih baik coba aja kesana, biar ga penasaran.

      Hapus
  5. Gak anak kecil, gak anak gede, semua sama, suka main air, wkwkkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoi.
      Gapapalah sukanya masih main air, daripada mainannya yang jelek kan..

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.