Personal Blog: Curahan Hati Penulis

Permohonan Maaf
Sebelum membahas ke inti postingan ini, saya menyadari karena melakukan kesalahan yang sangat besar untuk me-nonaktifkan pengaturan pembaca yang pada awalnya dengan tujuan akan mengubah tampilan blog menjadi lebih baik. Namun, hal tersebut tidak terlaksana sehingga membuat pageviews menurun dengan drastis, semangat untuk menulis pun semakin menurun. Bukan karena dipengaruhi itu saja, namun karena memang terbatasi oleh rasa malas karena ada yang lebih penting dibandingkan hal ini, sehingga waktu yang biasanya digunakan untuk menulis menjadi waktu untuk beristirahat. Mungkin dilain waktu saya akan segera perbaiki semuanya.

Btw, ini merupakan jawaban atas beberapa pertanyaan pembaca yang terkadang bingung karena saat membuka blog saya tidak bisa dibuka dan beranggapan bahwa salah alamat, error, dan sebagainya. Selain itu, saya mungkin masih belum bisa terus menulis rutin karena masih ada hal lain yang perlu dilakukan dan diselesaikan terlebih dahulu, seperti kegiatan akademik dan lainnya. Namun semoga hal ini tidak membuat para pembaca lelah mengunjungi blog ini bahkan diharapkan selalu mendukung apa yang saya lakukan dan putuskan. Oke cukup, lanjut ke topik postingan yaa..

Personal Blog: Curahan Hati Penulis
Sering kali saya mengelak, kalo blog itu bukan tempat curhat. Tapi tanpa sadar hal itu memang benar adanya. Namun tidak seluruhnya, hanya memang ada beberapa sebagian dari buah pikiran penulis atau bisa dikatakan 'curahan hati'.
Tidak hanya di blog ini, namun tanpa disadari hampir semua blog merupakan tempat mereka untuk bercerita mengisahkan apa yang ada di hatinya maupun pikirannya. Hanya pikiran saja? Mustahil, semuanya pasti dibuat dengan hati-hati.

Bagaimana dengan yang membuat cerita awkward, absurd atau lucu dan sejenisnya?

Menurut saya itu sama saja dipengaruhi oleh keduanya. Apabila memang ia membuatnya sendiri tanpa meniru atau menduplikasi karya orang lain. Tanpa sadar dia akan mencoba menggali cerita dari kisah hidupnya sendiri ataupun yang dilihatnya, bahkan melihat masa lalu dan mencoba untuk dikembangkan dan diubahnya sedikit demi sedikit.

Kebanyakan memang tidak menyadarinya dalam waktu dekat. Penyebabnya bisa dipengaruhi karena rasa emosional dari alam bawah sadarnya.

Tidak hanya blog, namun hampir semua media sosial yang digunakan seseorang akan dipengaruhi oleh hal tersebut. Hal ini mungkin saja, di zaman sekarang sudah sangat jarang ditemukan seseorang menulis di buku hariannya (diary). Selain itu, peraturan untuk memendam ceritanya sendiri sudah tidak berlaku, bahkan menceritakannya pada dunia.

Apalagi didukung dengan adanya kode-kode. Tapi apa daya di zaman sekarang hasilnya menuju tindak kegalauan (semenjak muncul kosa kata baru), karena sesungguhnya kode hanya bisa dipahami oleh anak pramuka, dan mata-mata.

Beep.

10 komentar:

  1. menurut sayamah salah satu tempat curhat paling cocok Selain buku diary adalah lewat blog.
    kalau lewat medsos yang lain justru terkesan alay.
    sering tuh ane nemuin orang-orang pada patah hati terus di update di FB . sumpah itu orang pengen eug delete ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya setuju deh.
      Mungkin niat mereka pada awalnya ingin terlihat selalu up to date tapi pada akhirnya hal yang mereka lakukan ini malah mengganggu yang lain.

      Btw orang sunda juga ya? Ada kosa kata 'mah' soalnya haha. Salam kenal :-)

      Hapus
  2. Mba hana mantab...
    *baca mantab nya pake qolqolah kubro ya.. Wmwk

    BalasHapus
  3. gue sendiri kadang masih suka nulis diary han, apalagi kalau main, kadang dituliskan di buku beberapa hal yang pentingnya, seperti nama tempat, alamat dll.

    Sampe kost barulah gue salin ke blog.. hee
    Salam kenal ya, kunjungan perdana nih,, di tunggu bertamunya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wih, pertahankan yaa! Jarang-jarang tuh, apalagi cowok haha ✌

      Oke.
      Terima kasih mau berkunjung. Nantikan kehadiranku ~~(/o)/

      Hapus
  4. Assalamualaikum, saya mau nanya ,mengapa sesuatu akan terasa berharga setelah tidak ada

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam. Saya mau coba jawab.
      Mengapa sesuatu akan terasa berharga setelah tidak ada?
      Karena agar kita bisa lebih menghargai dan bersyukur akan apa yang kita miliki.

      Semoga kamu dalam kondisi baik-baik saja ya, dan terima kasih telah berkunjung :)

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.