Pemberontakan Binatang Kepada Manusia

Sudah cukup lama juga saya tidak menulis disini, bahkan membuka blognya saja tidak. Beberapa hari yang lalu saya mencoba kembali melihat kondisinya, dan salah satu hal yang membuat saya ingin berbagi tulisan lagi karena adanya beberapa pembaca yang senantiasa memberikan dukungan untuk terus menulis, meskipun mereka baru berkunjung bahkan kenyataannya belum terlalu banyak juga pembaca blog ini hehe. Jadi, sebelumnya saya berterima kasih kepada kalian semua yang sudah mau menyempatkan berkunjung dan semua dukungannya.

Oke, kali ini saya ingin mengulas (review) buku lagi nih dengan judul Animal Farm. Memang dari judulnya terlihat tidak cukup menarik untuk kalangan orang banyak. Mungkin saya pun akan kurang tertarik jika di kehidupan saya tidak ada kaitannya dengan dunia tersebut, namun karena saya sudah mengetahui beberapa ilmu saat kuliah, membuat minat terhadapnya bertambah. Disamping itu, buku ini terbilang unik, karena banyak orang akan berpikir ini merupakan buku yang mengisahkan kehidupan di suatu peternakan semata. Tapi bukan hanya itu, penulis berhasil menggabungkan dunia peternakan dengan dunia politik. Bagaimana bisa? 


George Orwell ahlinya, ia merupakan salah satu penulis satire-politik Inggris yang terkenal, dan buku Animal Farm merupakan buku terbaiknya. Sebenarnya nama aslinya adalah Eric Arthur Blair, namun ia tidak begitu suka dan mengganti namanya sendiri. Ia berkebangsaan Inggris yang lahir di India, dan sempat bekerja menjadi polisi Burma setelah lulus sekolah. Namun kemudian mengundurkan diri dan pulang ke Inggris untuk menjadi penulis. Sejak kecil impiannya menjadi seorang penulis, hal ini dapat tercapai diawali dari seringnya membuat beberapa catatan yang sekarang telah menjelma menjadi novel. Awalnya dia suka menulis puisi, namun semakin bertambahnya usia, ia ingin mencoba hal baru dengan membuat tulisan berisi cerita. Berbeda dengan buku Animal Farm, ia menulisnya di situasi zaman peperangan (Perang Dunia II) dan tidak ada yang tertarik menerbitkannya, bukan karena tidak ingin terlibat dengan sindirannya, namun karena mereka tau saat itu tidak ada pasar untuk buku anak-anak (judul aslinya Animal Farm: A Fairy Story). Tapi kemudian ada juga yang tertarik menerbitkannya (17 Agustus 1945 - sukses di 1950an), meskipun masuk kategori cerita dongeng, yang lambat laun para pembaca sadar itu merupakan sebuah buku satire modern yang gemilang.

Buku ini tidak terlalu tebal dan sangat mudah dipahami meskipun penuh dengan alegori politik. Sebagian besar isinya menceritakan tentang pemberontakan hewan kepada manusia, hal ini diawali dari buruknya perilaku pemilik peternakan Mr. Jones yang suka mabuk, sehingga Major (babi) berusaha membuka mata penghuni kandang lain untuk melakukan pemberontakan supaya bebas dari  perlakuan kaum manusia terhadap mereka melalui pidatonya. 

"Our lives are miserable, laborious, and short. We are born, we are given just so much food as will keep the breath in our bodies, and those of us who are capable of it are forced to work to the last atom of our strength, and the very instant that our usefulness has come to an end we are slaughtered with hideous cruelty. No animal in England is free. The life of an animal is misery and slavery: that is the plain truth.”

“Why then do we continue in this miserable condition? Because nearly the whole of the produce of our labour is stolen from us by human beings. Man is the only creature that consumes without producing.”

Singkat cerita, tiga hari kemudian Major meninggal namun ajarannya berhasil mengubah pandangan hidup penghuni kandang yang mereka sebut dengan ajaran Animalism.  Kepemimpinan dipegang oleh kaum babi, Snowball dan Napoleon, karena mereka dianggap hewan paling cerdas di antara yang lain. Mereka mulai membuat rencana pemberontakan dan berbagi tugas, dengan keberhasilan rencana perdananya untuk mengusir Mr. & Mrs. Jones dari peternakannya sendiri.

Bagian selanjutnya, membuat saya senyum-senyum sendiri karena kini para binatang tersebut yang mengendalikan peternakan dengan mengubah nama Manor Farm menjadi Animal Farm. Mereka belajar membaca, menulis, bekerja di ladang, bahkan membantu memerah susu sapi. Lucunya lagi babi Snowball membentuk Komite Binatang, Panitia Produksi Telur, Lembaga Kebersihan Buntut, Komite Pendidikan Kawan Liar (menjinakkan tikus dan kelinci), juga Gerakan Memutihkan Bulu, seakan-akan mereka memiliki akal seperti manusia (saya sempat kagum dengan perilaku mereka). Namun kemudian terjadi perpecahan antar binatang yang terbagi menjadi dua kubu, pendukung Snowball dan Napoleon, meski pada akhirnya Snowball yang terusir dikejar oleh anjing peliharaan Napoleon.

Sifat asli Napoleon mulai terlihat yang haus akan kekuasaan, serta perlahan mengubah pedoman yang telah disepakati bersama sebelumnya. Meski binatang lain berpikir ada yang tidak beres dengan pedoman tersebut, hal ini teratasi oleh akal babi Squealer yang pandai bersilat lidah memutarbalikkan fakta sehingga penghuni kandang kembali percaya. Tetapi semakin hari keadaan peternakan bukan semakin membaik namun sebaliknya, waktu kerja ditambah berkali lipat, jatah makanan berkurang, bahkan bagi siapapun yang menentang atau menyembunyikan sesuatu langsung dibunuh. Sungguh kejam. Dasar babi! Mereka memang babi kan (arti sebenarnya). Anehnya mereka tidak ingin mencoba menentang Napoleon, karena berpikir itu kehidupan yang lebih baik jika dibandingkan dengan kehidupan sebelumnya dengan Mr. Jones (bangsa manusia - meskipun siapa saja yang berani menentang Napolen akan berakhir juga nyawanya).

Seringkali Napoleon membuat rencana dengan penasehat sewaannya Tuan Whymper yang bertindak sebagai penghubung Animal Farm dengan bangsa manusia. Awalnya ia hanya digunakan untuk memperoleh kebutuhan yang tidak dapat diproduksi di kandang, seperti biskuit anjing dan minuman alkohol dengan menjual produksi peternakan. Ikatan antar mereka berlanjut dengan suatu pertemuan yang diadakan Napoleon antara babi-babi dengan bangsa manusia (pemilik peternakan lain) dan mengubah nama peternakan menjadi Manor Farm seperti semula. Penampilan para babi tersebut sudah menyerupai manusia dengan berjalan dua kaki dan mengenakan pakaian. Diam-diam binatang lain mengintip pertemuan tersebut yang lambat laun menyadari jika mereka sulit membedakan antara para babi dengan bangsa manusia, mereka semua terlihat sama (babi = manusia; manusia = babi?).

Dari kisah tersebut Orwell berhasil menggambarkan suatu kepemimpinan yang totaliter terhadap anggota/rakyatnya yang dianalogikan dengan kondisi di peternakan. Ia menyatakan jika penulisan buku ini adalah sebuah sindiran pada Revolusi Rusia 1917, hal tersebut semakin terlihat dari pemilihan kata "comrades" yang berarti "rekan" dalam istilah Soviet. Selain itu, pemilihan jenis binatang sebagai tokoh tertentu seakan sudah dipikirkan olehnya matang-matang, seperti babi yang terkesan licik begitupun dengan binatang lainnya (kuda, keledai, kambing, dll.). Bahkan banyak yang berpendapat bahwa setiap tokoh dalam buku ini menyerupai tokoh-tokoh politik di masa itu, diantaranya Major merupakan alegori dari kombinasi Karl Marx (Pencipta Komunis) dengan Vladimir Lenin (pemimpin komunis Revolusi Rusia dan Soviet pertama), tokoh Napoleon didasarkan dengan tokoh Josef Stalin (pengganti Lenin), Snowball dengan Leon Trotsky (revolusioner dan penerus Lenin sebelum diusir dan dibunuh oleh Stalin), Squaler dengan Vyacheslav Molotov (anak didik Stalin dan sebagai Menteri Luar Negeri Soviet dibawah kepemimpinannya), Mr. Jones dengan Tsar Nicholas II (kaisar Rusia terakhir yang jatuh akibat revolusi, kemudian dipenjara dan dieksekusi bersama seluruh keluarganya), begitupun dengan anjing-anjing Napoleon diibaratkan sebagai polisi rahasia Soviet yang dikendalikan Stalin.

Tidak hanya itu, ternyata semua peristiwa pemberontakan binatang maupun manusia dalam buku dapat diibaratkan dengan peristiwa perang di masa itu. Pusing juga jika dibahas satu-satu. Tapi hal tersebut membuat saya jadi ingin tau dan mencari seluruh informasinya di internet. Oh iya, hal lain seperti paham Major yang mereka sebut Animalism diibaratkan dengan paham Komunisme.

Animalism Flag - Looks familiar? (sumber)

Gambar tersebut merupakan bendera dari paham Animalism yang mereka gunakan untuk upacara setiap hari minggu di pelataran kandang. Bendera tersebut adalah alas meja Mrs. Jones. Filosofinya, warna hijau menandakan hijaunya ladang di Inggris, dan cat putih membentuk kuku tanduk berarti masa depan, jika manusia sudah berhasil digulingkan.

Buku ini mungkin tidak hanya ditujukan untuk pemimpin masa Revolusi Rusia, namun juga kepada tokoh pemimpin di Jerman dan Amerika Serikat pada masa Perang Dunia II. Peredaran buku ini sempat dilarang oleh Stalin di Soviet, begitupun sebagian penerbit di Inggris dan Amerika karena tidak mau berurusan dengan hal politik. Namun, tentu buku ini layak untuk di baca oleh siapapun untuk membuka mata bahayanya sebuah kekuasaan yang dapat di manipulasi, dan akhirnya memperbolehkan segala cara untuk mendapatkan keinginannya serta mempertahankan kekuasaannya. Kemudian buku ini juga akan selalu relevan hingga kapanpun karena mengangkat isu yang akan selalu ditemui dalam suatu kehidupan. Ada hal yang mengganjal sebenarnya, karena hingga akhir cerita Snowball tidak diketahui keberadaannya, jika berdasarkan alegori seharusnya dia sudah mati tapi entahlah. Oh iya, buku ini juga sudah diterjemahkan beberapa kali ke dalam bahasa Indonesia, jadi cukup mudah untuk mencarinya. Tapi jika kalian ingin ehm berhemat, saya menemukan versi online yang disediakan gratis, silahkan baca disini (english version - gunakan dengan bijak). Jadi, sudah tidak ada lagi alasan tidak membaca :)

sumber: web gramedia, goodreads, google
Buku Animal Farm sudah mendapatkan beberapa penghargaan seperti One of The 100 best English-language Novels dari Time Magazine (1923-2005), peringkat 31 dalam The Modern Library List of Best 20th Century Novels, memenangkan Retrospektif Hugo Award (1996), juga termasuk dalam The Great Books of the Western World. Selain itu telah diadaptasi ke dalam media apapun (atau sekedar terinspirasi), seperti film, musik, radio, dan komik strip. Selengkapnya kalian bisa cari tau sendiri di internet yap, termasuk dari Wikipedia yang terhubung dengan sumber aslinya. Buku ini seakan membenarkan peribahasa "buku adalah gerbang dunia dan membaca kuncinya", karena dari buku tersebut kita dapat mengetahui peristiwa di masa perang dunia dan teman-temannya.

4 komentar:

  1. Everything you published here is a great piece of writing! I am fully satisfied with every single statement you publish.

    BalasHapus
  2. Tahu buku ini dari novel Ziggy Z. "Jakarta Sebelum Pagi".

    Bukunya murah juga, kok. Versi terjemahan cuma tiga puluhan ribu. Alasannya, karena saya cukup kesulitan baca buku bahasa Inggris, sih. Kemampuan saya belum begitu baik. Haha. :)

    Saya entah mengapa susah mengingat nama-nama hewannya. Ya, paling cuma hewan petinggi yang kamu sebutkan itu aja. Sisanya betul-betul gelap. Bagian yang paling saya ingat dari buku ini ketika mereka ramai-ramai membangun kincir angin yang dihancurkan itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah itu buku bacaan di list saya yang belum kesampaian dibaca hehe.
      Masalah bahasa inggris, saya juga masih banyak belajar kok jadi kalo baca versi inggris tuh sekalian sambil belajar juga biar lama kelamaan terbiasa, meskipun masih ada beberapa kata/kalimat yang harus mikir dua kali buat ngerti maksudnya.

      Memang gelap, tapi salah satu bacaan yang ringan.

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.