How Are You?
Halo! Apa kabar teman-teman pembaca?
Sudah sangat lama sekali saya tidak menyempatkan diri menulis di sini. Terkadang saya bingung, sekalinya dapat ide, seringkali kemudian tidak berkembang sesuai yang diharapkan. Meskipun banyak yang bilang, "jalani aja dulu".Saya sering melakukan kesalahan jika tiba-tiba dapat ide atau ada hasrat ingin bahas apa. Bukan karena tidak dicatat, tapi lebih cuma disimpan saja dalam catatan tanpa dikembangkan lebih lanjut. Ya, akhirnya terkubur tanpa pernah disebut. Hal lainnya, beberapa kali diri terlalu memikirkan pandangan orang lain dan itu salah. Satu lagi, mungkin saya terlalu menyibukan diri, sampai-sampai cukup kelelahan dan waktu luang hanya dipakai buat rebahan.
Oke cukup ceritanya. Bukan deng. Tadi bukan sebuah cerita, tapi lebih menjurus ke pembelaan dan alasan mengapa saya tidak berusaha menyempatkan menulis di sini 😶.
Sebenarnya, mencoba kembalinya saya menulis di sini lagi sementara ingin menyapa teman-teman terlebih dahulu yang mungkin sempat membaca tulisan saya beberapa kali. Saya sangat berterima kasih. Selain itu, ingin sekadar berbagi bagaimana keadaan pribadi dan tentunya menanyakan hal sama kepada teman-teman, terutama bagi yang hidup merantau.
Oke cukup ceritanya. Bukan deng. Tadi bukan sebuah cerita, tapi lebih menjurus ke pembelaan dan alasan mengapa saya tidak berusaha menyempatkan menulis di sini 😶.
Sebenarnya, mencoba kembalinya saya menulis di sini lagi sementara ingin menyapa teman-teman terlebih dahulu yang mungkin sempat membaca tulisan saya beberapa kali. Saya sangat berterima kasih. Selain itu, ingin sekadar berbagi bagaimana keadaan pribadi dan tentunya menanyakan hal sama kepada teman-teman, terutama bagi yang hidup merantau.
Bagaimana kabarnya? Semoga baik. Jikalau teman-teman sedang mengalami masalah, semoga dimudahkan segala urusannya dan dibuat lebih kuat untuk menghadapinya. Aamiin.
Kita tau jika dunia masih bertarung dengan pandemi. Masyarakat Indonesia pun seringkali masih lalai dalam menjalankan Protokol Kesehatan. Data kasus pun sudah tidak dipedulikan, semakin hari angkanya kian melonjak. Ramadhan tahun ini pun masih terasa asing. Larangan berkumpul, bahkan pulang kampung pun seakan menjadi ajang latihan kecerdasan. Masing-masing saling mencari jalan. Bukan karena mereka tidak peduli dengan kesehatan orang tersayang, tapi karena waktu yang mungkin tidak bisa kembali mereka dapatkan.
Saya sendiri masih mencoba memahami keadaan ini. Mungkin akan menjadi sebuah cerita untuk anak cucu nanti, tentang bagaimana sebuah virus bisa mengacaukan dunia. Tentunya dengan memuji, bersyukur, dan memperkuat kepercayaan jika manusia itu tidak ada apa-apanya jika Sang Pencipta sudah berkehendak.
Lingkaran pertemanan pun terasa berbeda, apalagi jika kita sudah tidak sepaham dan tidak sabaran. Namun, kita juga harus paham jika mereka sudah punya kesibukan dan prioritasnya masing-masing. Asalkan tetap bisa menjaga tali silaturahmi.
Kita tau jika dunia masih bertarung dengan pandemi. Masyarakat Indonesia pun seringkali masih lalai dalam menjalankan Protokol Kesehatan. Data kasus pun sudah tidak dipedulikan, semakin hari angkanya kian melonjak. Ramadhan tahun ini pun masih terasa asing. Larangan berkumpul, bahkan pulang kampung pun seakan menjadi ajang latihan kecerdasan. Masing-masing saling mencari jalan. Bukan karena mereka tidak peduli dengan kesehatan orang tersayang, tapi karena waktu yang mungkin tidak bisa kembali mereka dapatkan.
Saya sendiri masih mencoba memahami keadaan ini. Mungkin akan menjadi sebuah cerita untuk anak cucu nanti, tentang bagaimana sebuah virus bisa mengacaukan dunia. Tentunya dengan memuji, bersyukur, dan memperkuat kepercayaan jika manusia itu tidak ada apa-apanya jika Sang Pencipta sudah berkehendak.
Lingkaran pertemanan pun terasa berbeda, apalagi jika kita sudah tidak sepaham dan tidak sabaran. Namun, kita juga harus paham jika mereka sudah punya kesibukan dan prioritasnya masing-masing. Asalkan tetap bisa menjaga tali silaturahmi.
Meskipun dunia sudah dimudahkan dengan digital, tapi terkadang keadaan seperti ini membuat jarak kami semakin merenggang. Jujur, bagi saya menerima sebuah notifikasi dari teman rasanya cukup melegakan, apapun bentuknya, entah mereka sengaja melakukannya atau tidak. Bahkan jika mereka menambahkan kita dalam daftar lingkaran teman dekatnya. Namun, alat digital seperti ini selain mendekatkan yang jauh, bisa juga menjauhkan yang dekat dan itu sangat tidak nyaman.
Beragam aplikasi bersosial pun semakin banyak dikembangkan. Saya sendiri memakai beberapa diantaranya, entah hanya sebagai media hiburan, media berkarya, atau hanya untuk mencari relasi satu frekuensi. Akhir-akhir ini saya lebih sering mencari dan takjub dengan mereka yang berkarya membuat sepenggal lirik irama dengan kalimat yang sederhana dan terasa sangat "relate" dengan semua orang, ditambah jika enak didengar bahkan mudah dihapal. Mencari teori untuk melatih berpikir kritis pun masih saya senangi layaknya bermain detektif.
Beragam aplikasi bersosial pun semakin banyak dikembangkan. Saya sendiri memakai beberapa diantaranya, entah hanya sebagai media hiburan, media berkarya, atau hanya untuk mencari relasi satu frekuensi. Akhir-akhir ini saya lebih sering mencari dan takjub dengan mereka yang berkarya membuat sepenggal lirik irama dengan kalimat yang sederhana dan terasa sangat "relate" dengan semua orang, ditambah jika enak didengar bahkan mudah dihapal. Mencari teori untuk melatih berpikir kritis pun masih saya senangi layaknya bermain detektif.
Ada satu hal lagi yang benar-benar membuat saya terlihat kacau. Saya baru menyadari sesuatu, saat melihat seseorang yang merayakan hari kelahirannya. Saya sempat kebingungan, kok tahun ini umur kami sama, padahal tahun lahirnya jelas berbeda. Setelah saya berpikir kembali, merenung dan berhitung saya merasa hilang kesadaran hampir satu tahun. Kesadaran dalam hal angka tentunya. Kacau, antara lupa dan tidak mau beranjak tua rupanya beda tipis. Tapi, namanya manusia ada aja rasa insecure-nya, "itu kan cuma sekadar angka, tidak betul-betul mencerminkan siapa dan apa kita". Motivasi diri kian diutarakan.
Di sisi lain, Ramadhan tahun ini saya lebih merasa produktif dan ada beberapa hal terjadi yang tidak diduga sebelumnya. Namun, bebannya pun seakan terasa lebih berat. Jika membahas mengenai kondisi badan, keadaannya tidak begitu baik karena bersamaan dengan waktu perubahan cuaca. Tapi, semoga ini bukan menjadi suatu masalah berat dan menghambat produktivitas. Semoga keadaan teman-teman juga baik-baik saja bahkan lebih baik dan kuat dari sebelumnya.
Di sisi lain, Ramadhan tahun ini saya lebih merasa produktif dan ada beberapa hal terjadi yang tidak diduga sebelumnya. Namun, bebannya pun seakan terasa lebih berat. Jika membahas mengenai kondisi badan, keadaannya tidak begitu baik karena bersamaan dengan waktu perubahan cuaca. Tapi, semoga ini bukan menjadi suatu masalah berat dan menghambat produktivitas. Semoga keadaan teman-teman juga baik-baik saja bahkan lebih baik dan kuat dari sebelumnya.
Mungkin tulisan ini saya akhiri dulu, terima kasih untuk teman-teman yang sudah membaca sampai selesai. Semoga tidak membuat kecewa hehe, karena sementara ingin berbagi keadaan. Jika teman-teman pembaca ingin berbagi juga boleh lho.
Ohiya sebentar lagi Lebaran nih. Saya ingin memohon maaf lahir dan batin ya. Kenal atau tidak, tau atau tidak, kita ini masih saudara jauh sesama manusia. Semoga harimu menyenangkan ya :).
Tidak ada komentar: